Sabtu, 04 April 2009

Bercermin Diri

Bercermin Diri

Tatkala kudatangi sebuah cermin

Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat.

Namun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat.

Tatkala kutatap wajah,

hatiku bertanya,

Apakah wajah ini yang kelak akan

Bercahaya dan bersinar indah di surga sana?

Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam…?

Tatkala ku tatap mata,

nanar hatiku bertanya,

Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan …

Menatap Allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak?

Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga,

terburai menatap neraka jahanam…

Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?

Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini?

Tatkala kutatap mulut, apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan...

Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang menjemput?

Ataukah menjadi mulut yang menganga dengan lidah menjulur,

dengan lengking jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqun jahanam...

yang getir penghangus, penghancur setiap usus.

Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang???

Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam???

Berapa kata-kata manis semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu??

Betap jarang engkau jujur...

Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu…

Tatkala kutatap tubuh.

Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya….

Bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga???

Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur, mendidih di dalam ahar membara jahanam, terpasung tanpa ampun, derita yang tak pernah berakhir.

Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan??

Berap banyak orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu??

Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan

kekuatanmu???

Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli

padahal engkau mampu???

Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas??

Ketika kutatap hai tubuh,,,

Seperti apa gerangan isi hatimu???

Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu??

Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu???

Apakah hatimu segagah ototmu?

Atau selemah daun-daun yang mudah rontok??

Apakah hatimu seindah penampilanmu?

Atau sebusuk kotoran-kotoranmu???

Betapa beda…

betapa beda … apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi,,,

Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi,,,

Aku telah tertipu,,, aku tertipu oleh topeng,,,

Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka

Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng,,,

Sedangkan aku,,,, hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus,,,

Aku tertipu,,, Aku malu,,, Ya Allah,,,

Ya Allah,,, selamatkan aku,,,

Amin ya Rabbal ‘alamin

Jatinangor, 15 Februari 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar